Minggu, 27 Oktober 2013

Etika Profesi Akuntansi (Tugas 2)

Tugas 21/10/2013

Nama : Rizka Suci Ultari
NPM   : 26210110
Kelas : 4EB18
  
1. Jelaskan faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dari keputusan!
    

  • Besarnya akibat adalah jumlah kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar kerugian yang diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
  • Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau buruk. Sebagai contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang belum sepakat apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat terhadap aborsi atau hukuman mati.
  • Kemungkinan akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan kerugian bagi orang lain. Misalnya, kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu bahwa merokok akan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, penyakit kanker, paru-paru, impotensi, dan gangguan pada janin.
  • Kesiapan sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya. Kesiapan sementara lebih kuat apabilamanajer harus memberhentikan karyawan minggu depan dibandingkan dengan tiga bulan kedepan.
  • Kedekatan akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
  • Konsentrasi akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang 
2. Jelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang etis!
  •    Autonomy
Isu ini berkaitan dengan apakah keputusan Anda melakukan eksploitasi terhadap orang lain dan mempengaruhi kebebasan mereka? Setiap keputusan yang Anda ambil tentunya akan mempengaruhi banyak orang. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan faktor ini ke dalam setiap proses pengambilan keputusan Anda. Misalnya keputusan untuk merekrut pekerja dengan biaya murah. Seringkali perusahaan mengeksploitasi buruh dengan biaya semurah mungkin padahal sesungguhnya upah tersebut tidak layak untuk hidup.
  • Non-malfeasance  
Apakah keputusan Anda akan mencederai pihak lain? Di kepemerintahan, nyaris setiap peraturan tentunya akan menguntungkan bagi satu pihak sementara itu mencederai bagi pihak lain. Begitu pula halnya dengan keputusan bisnis pada umumnya, dimana tentunya menguntungkan bagi beberapa pihak namun tidak bagi pihak lain. Misalnya kasus yang belakangan menghangat yaitu pemerintah dengan UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang baru disahkan dan ditentang oleh banyak pihak. Salah satunya implikasi dari UU tersebut adalah pemblokiran situs porno. Meskipun usaha pemerintah baik, namun banyak pihak yang menentangnya.

  • Beneficence
     
Apakah keputusan yang Anda ambil benar-benar membawa manfaat? Manfaat yang Anda ambil melalui keputusan harus dapat menjadi solusi bagi masalah dan merupakan solusi terbaik yang bisa diambil.
  • Justice
    Proses pengambilan keputusan mempertimbangkan faktor keadilan, dan termasuk implementasinya. Di dunia ini memang sulit untuk menciptakan keadilan yang sempurnam namun tentunya kita selalu berusaha untuk menciptakan keadilan yang ideal dimana memperlakukan tiap orang dengan sejajar. Misalnya dalam keputusan reward, Astra Internasional mempunyai 2 filosofi dasar. Pertama adalah fair secara internal, dimana setiap orang dengan dengan golongan yang sama dan prestasi yang sama maka pendapatannya juga sama. Keputusan ini mencerminkan keadilan di dalam perusahaan itu sendiri. Sementara itu, filosofi lainnya adalah kompetitif secara eksternal, atau gaji yang bersaing dalam industri.
  • Fidelity
    Fidelity berkaitan dengan kesesuaian keputusan dengan definisi peran yang kita mainkan. Seringkali ini melibatkan ‘looking at the bigger picture’ atau melihat secara keseluruhan dan memahami peran Anda dengan baik. Misalnya keputusan Chairman Federal Reserve, Ben S. Bernanke untuk menyelamatkan Bear Stearns dengan cara menyokong dana bagi akuisisi JPMorgan terhadap Bear Stearns senilai $30 miliar dan dipertanyakan oleh banyak pihak. Namun, Bernanke berpendapat bahwa ia melakukannya demi mencegah kekacauan finansial yang akan dialami pasar jika Bear Stearns benar-benar bangkrut. Ada beberapa ciri-ciri dalam pengambilan keputusan yang etis:
         a)      Pertimbangan tentang apa yang benar dan apa yang salah.
          b)      Sering menyangkut pilihan yang sukar.
          c)      Tidak mungkin dielakkan.
          d)     Dipengaruhi oleh norma, situasi, iman, tabiat dan lingkungan sosial.

3. Jelaskan suap (bribery) merupakan suatu tindakan yang tidak etis dengan memberikan sebuah contoh!
Menurut saya sebuat suap (bribery) sangatlah tidak etis karena ini termasuk sebagai bejat moral, perbuatan yang tidak wajar, dan dapat mengakibatkan tidak stabilnya ekonomi, merusak nilai etika dan keadilan.

Contoh : Akbar merupakan seseorang yang bercita-cita masuk ke dunia kepolisian. melihat pengumuman bahwa kepolisian sedang membutuhkan personil, akbar pun akhirnya mengikuti tes di polda daerahnya. Namun pada saat tes, akbar melihat keganjilan. Yaitu orang-orang yang nilainya tidak mencapai standar tetap dapat melanjutkan tes tersebut. Akbar pun mencari tau, akhirnya ia menemukan fakta keganjilan itu. Bahwa tiap catar (calon taruna) yang ingin masuk pada akademi kepolisian harus melakukan suap (briberry) agar dapat melanjutkan tes hingga tahap daerah pusat. Akbar pun ditawari untuk menyuap "orang dalam" agar dapat melanjutkan tes. Yang akhirnya membuat akbar agak sedikit terkejut karena ia berpikir ini semua sangat berbanding terbalik dari pengumuman yang polisi umumkan pada awal tes, bahwa mereka jujur, bersih dan transparan. Karena tidak punya pilihan dan keinginan yang mendesak Akbar pun ikut menyuap para "orang dalam" agar ia dapat meneruskan tes hingga tahap pusat.


sumber : http://halamanbelakank.blogspot.com/2013/04/etika-dalam-pengambilan-keputusan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman